Jul
06
    
Posted (admin) in International, Indonesia on July-6-2008
 
 
 Indonesian television is not generally something that particularly interests me. However there is one show that has stirred up a hornet’s nest of controversy of late. I refer, of course, to Republik Mimpi (Dream Republic) which has had the establishment’s well-groomed moustaches bristling with indignation on more than a few occasions over the last few years.

My low tolerance threshold for the local TV shows has meant I can only ever recall seeing the show once as broadcast live. However, the very super YouTube hosts a number of clips from the show which I have been free to download now that the site has once again been unblocked after the Fitna debacle.

Republik Mimpi’s satirical content would have been unthinkable during the New Order’s brutal and censorious regime, and it’s a mark of how Indonesia has changed during the last decade that the show has managed to establish itself and continues to puncture the puffed-up and pusillanimous on a weekly basis.

Indonesia may still be corrupt and riddled with cant and sleaze, but at least you can say as much publicly these days. In fact, in terms of freedom of speech and of the press, Indonesia has leapfrogged many of its near neighbors (read: Malaysia).

It is now legally possible to criticize the country’s elite on TV and in print (although, in practice, journalists can still get their heads kicked in for their pains).

Republik Mimpi used to be broadcast on MetroTV, but was moved to TV One in February because Metro apparently found it too hot to handle.

Politicians have lambasted the show for flouting traditional Indonesian respect for authority. The Constitutional Court has, however, dismissed such cynically self-serving arguments and has removed articles that make it a crime to insult senior figures from the statute books. Bravo and hurrah, I say. Blind respect for authority will get (has got) the country precisely nowhere.

Politicians are not there to be respected; they are to be questioned, hard, and should be able to justify their dealings. Perhaps a healthy mistrust of politicians is the essence of democracy. We should never forget politicians work for us rather than vice versa. There’s no need to feel bad for them, they get their 30 pieces of silver for their troubles.

The increase in press freedom and the freedom to criticize the government is probably the best thing to emerge from this country’s politics during this reform decade. This has to be balanced against a decrease in religious freedom, though, and I suspect it won’t be long before the powers that be start to censure Republik Mimpi on religious grounds, just as back in the 12th century, Chaucer’s satirical portraits were attacked for being unchristian and disrespectful.

Satire is a powerful tool and runs through literature from ancient Greece through Chaucer and Mark Twain, right up to current favorites such as The Simpsons or the online spoof newspaper The Onion. Wikipedia defines satire as a device by which, “Human vices, follies and abuses are held up to censure by means of ridicule, derision, burlesque, irony or other methods, ideally with the intent of bringing improvement”. Literary critic Northrop Frye said, “In satire, irony is militant.”

Republik Mimpi has played its own small part in bringing improvements to the country by showing Indonesians the prevailing cultural imperative of deference to authority is not necessarily always good in the long term. It has encouraged people to express their too-often-repressed disapproval of those who hold power.

Anyway, I checked out the show on YouTube and a few chuckles managed to make their way through the barrier of my woefully mediocre Bahasa. In the show SBY, Yusuf Kalla, Gus Dur, Megawati et al, are impersonated by actors and grilled by the studio audience over the issues of the day. The RM crew dispenses one-liners galore in between musical interludes and chantings of the catchphrase “BBM” (Baru Bisa Mimpi).

At one point, the actor playing Yusuf Kalla revealed he had attended a celebrity movie event with the real Yusuf Kalla, which caused much confusion and amusement.

I also watched as the show’s cast joined knee-jerk protests outside the Malaysian Embassy, helping to diffuse the nationalist tension down there through humor and their threats to boycott the music of popular Malaysian songstress Siti Nurhaliza. Long may there be dreamers in this country.

–Simon Pitchforth

source: the jakarta post


 
Feb
07
    
Posted (admin) in Youtube, Indonesia, Career on February-7-2008

Siti Nurhaliza graced the reality show in Indonesia, Siti Nurhaliza Cari Bintang Pantene on 26 January 2008


 
Dec
05
    
Posted (admin) in Indonesia, Personal Siti, Career on December-5-2007

Senin, 03/12/2007 12:00 WIB

Jakarta, Penyanyi Siti Nurhaliza akan naik haji Desember 2007 ini. Siti yang belum juga dikaruniai momongan setelah setahun menikah akan berdoa minta hamil.

“Siti akan berdoa di sana, mudah-mudahan bisa dikasih reseki sama Allah secepatnya,” tutur bintang iklan shampo itu, saat ditemui di Blitz Megaplex, Minggu (2/12/2007) malam.

Siti menampik kalau ia tak kunjung hamil karena dilarang pihak produsen shampo yang mengontraknya. Ia tak kunjung berbadan dua karena mungkin memang belum diberi kesempatan oleh Allah SWT.

Sejak menikah, pelantun Cindai itu mengaku lebih mengutamakan suami dan keluarga. Namun jangan diartikan itu karena suami Siti, Datuk K, melarang penyanyi Negeri Jiran itu untuk bekerja.

“Alhamdulillah kerja Siti nggak dihalang-halangi suami, kecuali Siti harus ikut majelis suami, Siti harus korbankan segalanya,” ujarnya.(eny/eny)

sumber: detikhot


 
Dec
05
    
Posted (admin) in Indonesia, Career on December-5-2007

detikhot on 02 Dec 2007
user posted image
Siti Nurhaliza (rac/hot)

Jakarta, Penyanyi Siti Nurhaliza kembali datang ke Indonesia. Siti melakoni tugasnya sebagai duta salah satu produk shampo.

Dalam kunjungannya kali ini, Siti tahu betul kalau warga Indonesia tengah ‘marah’ pada tanah airnya. Seperti diketahui Malaysia dituding mencontek kebudayaan Indonesia seperti reog Ponorogo.

Apa tanggapan pelantun ‘Cindai’ itu?

“Kalau masalah yang kemarin itu, terkait dengan isu politik, Siti nggak bisa bicara,” katanya saat ditemui di Blitz Megaplex, Grand Indonesia, Jakarta Pusat, Senin (3/12/2007).

Soal kebudayaan Indonesia, Siti mengaku sangat suka tarian Bali. Ia terkagum-kagum dengan anak-anak kecil di Pulau Dewata yang sudah piawai menari meski usianya masih dini.

“Kalau masakan Siti suka rendang, masakan Padang,” tandas wanita kelahiran 11 Januari 1979 itu.
(eny/eny)

sumber: detikhot


 
Dec
05
    
Posted (admin) in Indonesia, Career on December-5-2007

Senin, 03 Desember 2007 12:44

Kapanlagi.com - Perselisihan negeri jiran Malaysia dengan Indonesia beberapa waktu lalu tak membuat Siti Nurhaliza sebagai Artis Malaysia yang juga besar di tanah air ikut larut dengan isu politik yang berkembang. Dengan bijaksana ia menyikapi hal tersebut, bahwa tak selayaknya dua bangsa dengan latar belakang rumpun yang sama selalu bersitegang oleh karena satu permasalahan yang baiknya tak terjadi.

“Tak sepatutnya kita bersitegang karena nenek moyang kita satu rumpun yaitu rumpun melayu. Saya tak mau berkomentar banyak, itu adalah isu politik, dan saya cuma pekerja seni,” tutur Sang Diva Malaysia. “Bagi saya musik khususnya dan seni pada umumnya adalah dimensi universal yang bisa menyatukan semua,” lanjutnya saat ditemui dalam acara Siti Nurhaliza cari bintang Pantene di Blitz Megaplex Grand Indonesia, Minggu (02/11).

Siti mengaku ia adalah orang yang sangat cinta terhadap negeri Indonesia yang kaya akan Aneka budaya dan ragam masakannya, tak sungkan ia mengaku kalau dirinya sering makan mie bakso dan masakan khas padang saat berada di Indonesia. “Aku suka sekali dua jenis makanan itu, khas Indonesia banget. Dan aku kangen untuk selalu menyantapnya,” ungkap Icon Pantene itu bangga.

Di samping segala rutinitas yang ia lakoni, ternyata ibadah merupakan satu hal yang tak bisa dipisahkan darinya. Karena itulah menyambut bulan haji tahun ini ternyata Siti sudah mempersiapkan semuanya dalam rangka menjalankan rukun Islam kelima ke tanah suci.

“Insya Allah saya akan berangkat pertengahan bulan ini bersama suami, ibu, dan kakak saya. Saat ini saya lagi giat-giatnya kursus mendalami segala hal tentang ibadah Haji, pokoknya semua ditanggung beres,” pungkasnya dengan logat melayu yang begitu kentara. (kpl/wwn)

sumber: kapanlagi.com


 
Aug
31
    
Posted (admin) in Indonesia, Career on August-31-2007
Pemerintah Didesak Larang Siti Nurhaliza Tampil di Indonesia

Pipiet Noorastuti - Okezone

Cetak E-mail

JAKARTA - Insiden pemukulan Ketua Tim Wasit Indonesia Donald Luther Kolopita berbuntut panjang. Setelah aksi pembakaran replika bendera Malaysia dan sweeping di berbagai tempat, kini aksi penolakan meluas ke dalam bidang kesenian. Siti Nurhaliza diharamkan tampil di Indonesia.

“Untuk sementara mungkin Indonesia melarang penyanyi Malaysia Siti Nurhaliza menggelar pertunjukan di Indonesia,” kata anggota Pemuda Pancasila Camelia Malik usai beraudiensi dengan DPR, di Gedung DPR, Kawasan Senayan, Jakarta, Rabu (29/8/2007).

Selain itu, Camelia juga meminta kepada DPR dan pemerintah untuk menghentikan segala bentuk diplomasi, terutama di bidang kesenian dan kebudayaan.

“Stop misi kebudayaan ke Malaysia,” kritik artis gaek yang masih terlihat segar ini.

Camelia Malik menilai, Menurut dia kesenian dan kebudayaan adalah pagar bangsa yang bisa digunakan untuk mempertahankan martabat bangsa. “Diplomasi seni budaya itu paling dahsyat,” tambah artis cantik ini. (ahm)

 

sumber : okezone.com


 
Aug
31
    
Posted (admin) in Indonesia, Career on August-31-2007

_______

Camelia Malik Minta Siti Nurhaliza Tak Manggung di Indonesia
Muhammad Nur Hayid - detikcom Jakarta - Sikap Malaysia yang enggan meminta maaf kepada Indonesia membuat kesal politisi dan sejumlah artis. Mereka mendesak ‘impor’ artis Malaysia dihentikan, termasuk Siti Nurhaliza.

Dedengkot artis Indonesia, Camelia Malik, mengusulkan agar pengiriman dan pertukaran artis dua negara dihentikan sampai pemerintah Malaysia minta maaf dan memperbaiki sikapnya.

“Jangan sampai ada bilang seni dan budaya nggak ada hubungannya dengan politik. Selama ini diplomasi politik kita juga mengandalkan pendekatan seni budaya,” cetus Mia, panggilan akrab Camelia Malik di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (29/8/2007).

Camelia Malik termasuk dalam rombongan Pemuda Pancasila yang berdemo memprotes sikap oknum polisi negeri jiran yang menganiaya wasit karate Indonesia, Donald Kolopita.

“Artis Malaysia nggak usah ke sini, artis Indonesia nggak usah ke sana,” kata Camelia lagi.

Menurut penyanyi dangdut yang jago jaipongan itu, selama ini sudah cukup banyak sumbangsih dari rakyat Indonesia terhadap Malaysia, mulai dari TKI-TKI yang bekerja di sana sapai kesempatan pengusaha Malaysia berinvestasi di Indonesia.

Namun balasan Malaysia tidak setimpal. Karena itu dia berharap pemerintah tegas menyikapi hal ini.

“Sebagai negara yang bertetangga harusnya saling menghargai. Karena itu pemerintah harus tegas sebelum mereka beritikad baik dan meminta maaf kepada kita,” katanya.

Usulan Camelia didukung anggota Komisi I dari FPG Yudhy Chrisnandi. Menurutnya, kegiatan yang terkait dengan Malaysia mulai bisnis sampai hiburan harus dihentikan sebagai bentuk proses, termasuk konser Siti Nurhaliza.

“Semua kegiatan yang terkait dengan Malaysia harus kita hentikan, termasuk konser Siti Nurhaliza. Itu bentuk nyata protes kita atas Malaysia yang menolak minta maaf,” tegasnya.

Pemerintah diminta tidak ragu mengambil sikap, karena di situlah harga diri bangsa dipertaruhkan di dunia internasional

Source: Detik.com


 
Jul
08
    
Posted (admin) in Indonesia, Career on July-8-2007

Isi Soundtrack Film Teuku Zacky

KALI KEDUA diva pop asal Malaysia, Siti Nurhaliza mengajak suaminya DatukKhalid Muhammad Jiwa, datang ke Indonesia. Saat program Siti Nurhaliza Cari Bintang Pantene masih bergulir beberapa waktu lalu, pria yang hampir setahun menjadi suami Siti itu, pernah datang ke Indonesia untuk menemani wanita berparas ayu tersebut.Rabu malam lalu, Siti dan Datukkembali bersama-sama menghadiri acara Islamic Fashion Festival (IFF) diHotel Mulia, Senayan, Jakarta. Siti ke Indonesia kali ini, tidaksemata-mata untuk menghadiri acara peragaan busana tersebut.

Mulai Senin, 2 Juli, Siti berada di Jakarta untuk syuting klip lagu MenantiPasti yang menjadi salah satu soundtrack film Malaysia, Kayangan.Kayangan merupakan film produksi Malaysia yang dibintangi aktorIndonesia, Teuku Zacky.

Proses syuting klip baru Siti ituberlangsung dua hari, Senin dan Selasa, dengan mengambil lokasi diRumah Maroko, Menteng, Jakarta Pusat.

Saat ini, aktivitas Siti relatif mengendur. Momen itulah yang digunakan pelantun Cindai tersebut untuk melanjutkan pengerjaan album tradisionalnya. Tak kurang dari 10 lagu tradisional Malaysia siap dinyanyikan Siti. Rencananya, bulan ini Siti sudah masuk dapur rekaman. (rie)


 
Jul
06
    
Posted (admin) in Indonesia, Personal Siti on July-6-2007

Siti Nurhaliza Hamil ?

Ada perubahan dari bentuk tubuh Siti Nurhaliza saat ditemui pada acara ‘KL-Jakarta Islamic Fashion Festival 2007’, Hotel Mulia, Rabu malam (4/7). Siti yang datang bersama sang suami, Datuk Khalid Muhammad Jiwa tampak lebih bahagia dan berisi.

Baju yang dikenakan princess pop asal negeri jiran inipun berpotongan longgar. Dalam kesempatan lain, Siti memang mengenakan baju panjang, tapi agak ketat. Berbeda dengan malam itu. Wajah Siti yang cantik pun tampak lebih berisi. Pipinya lebih tembem. Meski begitu Siti tetap terlihat cantik dan anggun.

Saat memasuki ruang acara, Siti dan suami bergandengan dengan mesra. Mereka pun menerima ucapan salam dari kerabat dengan ceria. Kemudian mereka duduk berpisah. Siti disisi perempuan dan Datuk disisi lelaki. Saat diminta berfoto oleh KG, Siti tampak agak terkejut, namun dia toh menyunggingkan senyum termanis untuk difoto.

Kehadiran Siti malam itu adalah sebagi bintang tamu. Kelak Siti yang terlah bergelar Dato’, gelar kebangsaan itu didaulat naik panggung untuk menyanyikan dua lagu. Satu lagu special, yaitu ‘Dialah dihati’.

Pada saat tampil dipanggung, tubuh Siti terlihat jelas tidak seramping dulu. Pelantun ‘Cindai’ ini pun tidak banyak bergoyang. Sementara Datuk K menatap istrinya dengan penuh cinta.

Hmmm, dengan perubahan bentuk tubuh itu, apakah pertanda kalau Siti tengah mengandung ? ataukah Siti memang lagi ‘kelebihan berat badan’, atau juga ilusi busana saja. Yang pasti, semoga Siti dan Datuk K berbahagia dengan rumah tangga mereka.